Jembatan Siti Nurbaya

Standard

Assalamu’alaikum

Seperti biasanya, hari minggu ini saya jogging lagi. Seperti biasa juga, rute dari rumah kawasan Parak Gadang, lurus menuju Pantai Padang. Tapi kali ini ada sedikit improvisasi. Biasanya saya sampai di Pantai Padang itu sekitar jam 7 an. Tapi kali ini jam setengah 6:15, karena saya berangkat jam setengah 6. Kalau langsung pulang, jadi tidak asyik. Kalau dihabiskan makan bubur kampiun ditepi pantai, bisa-bisa masuk angin  lama kena angin laut. Yang pasti saya ingin kaki ini terus bergerak. Akhirnya saya tentukan Jembatan Siti Nurbaya sebagai tujuan selanjutnya.

Dari Pantai Padang, saya belok kiri tepat di simpang 5 bundaran lampu merah dekat klenteng budha suci. Melewati kawasan wisata kuliner Kristin Hakim. Dan diawali melangkahkan kaki mendaki jalan jembatan yang sedikit menanjak, sambil mencatat nomor handphone yang tertera di Kantor NTMC Dilantas Polda Sumbar, siapa tahu berguna kan 🙂 (tidak penting banget)

Sesampai diatas jembatan, saya terpukau melihat pemandangan yang begitu menakjubkan. Memandang ke arah timur, disana terlihat bahwa kota Padang dikelilingi bukit. Lebat hutan di Gunuang Padang dan juga beberapa makam etnis Cina serta rumah penduduk mengisi lahan bukit itu. Ke sisi kiri saya melihat bangunan tua yang berdiri tegap, tampak klasik dengan tuanya tersebut. Bangunan yang semenjak saya SD masih berdiri kokoh.

Lalu beberapa saat kemudian, ada sebuah kapal penangkap ikan mulai beraktifitas. Kapal itu akan melewati tepat dibawah jembatan dimana saya berdiri saat ini. Tak mau ketinggalan momen, saya berusaha lebih ketengah jembatan agar benar-benar tepat berada diatas kapal melintas. Amazing 🙂 (jangan ditambah Spiderman ya). Tiang lampu yang didesain klasik menambah nilai elegan jembatan.

Lebih kurang 15 sampai 30 menit saya menikmati suasana jembatan Siti Nurbaya. Tapi sayang, tidak ada anak muda atau pengunjung yang menikmati pemandangan indah ini, hanya ada penduduk sekitar yang hilir mudik dengan kendaraan masing-masing serta berapa bapak-bapak yang sengaja bersepeda, mungkin karena mereka terlalu menikmati pantai padang kali ya. Karena tidak ada kamera, jadi sayang sekali, momen indah itu tidak bisa saya perlihatkan kepada anda. Yang jelas, jembatan Siti Nurbaya benar-benar indah dikala pagi, disaat matahari mulai merekah 🙂

Tempat Amazing apa lagi yang ada di Padang ? 🙂

Wassalam

Mengapa saya pakai FB ?

Standard

Assalamu’alaikum, 

Alhadulillah untuk saat ini (malam), jaringan 3G dari 3 sangat membantu.
Saya dapat dibilang orang yang telat menggunakan FB, karena pada saat itu saya sudah berada ditahun ke 3 masa kuliah, tepatnya tahun 2008. Karena pada awalnya saya menggunakan FB hanya untuk mencari teman-teman semasa SMA kelas 1 untuk hadir diacara buka puasa bareng, hitung-hitung sekalian reunian. Waktu itu saya sedang mengikuti masa magang dari kampus yang bertempat di ISP Aplikanusa Lintasarta. Dengan bermodalkan sharing jaringan kantor, saya mencoba mencari dan mengajak teman-teman semasa SMA kelas 1. Dari 30 an yang saya undang, hanya 15 orang yang datang, dan saya sangat bangga pula, jumlah porsi hidangan yang dipesan diawal tidak mengalami perubahan, yaitu tetap untuk 15 orang.

Tapi mungkin saya tertarik mencari teman lebih banyak lagi kali ya, dan rata-rata semua ketemu, maka kegiatan FB an saya lanjutkan sampai saat ini, sampai saya memiliki teman lebih kurang 1000, bangga juga, tapi semua itu berhasil juga berkat teman-teman yang nge Add. Lalu saya coba juga buat Fans Page, dulu saya niatkan untuk saling berbagi artikel terbaru di Blog, tapi mungkin karena tidak rutin updatenya, maka saya buatkan saja bannernya dan di pajang di sisi kanan blog ini. Dan ternyata banyak juga yang nge Like. Jadi kesimpulannya adalah punya Fb karena ingin mencapai kebutuhan utama, dan makin hobi Fb karena kebutuhan utama sudah terpenuhi, dan sekarang untuk  kebutuhan penunjang 🙂 Koplak

Wassalam